Rabu, 04 November 2009

KPH KEDIRI TANAM POHON YANG TERBAKAR

Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri, Jawa Timur, berencana mereboisasi lahan yang kritis akibat terbakar. "Kami sudah menyiapkan sebanyak 80 ribu bibit pohon untuk lahan yang terbakar kemarin," kata Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) KPH Kediri, Arif Budianto, Kamis. Ia mengungkapkan, 80 ribu bibit tersebut terdiri dari berbagai jenis, di antaranya sengon, mahoni, trembesi, serta beberapa jenis tanaman lindung lainnya. Jumlah tersebut, kata dia, diperkirakan cukup untuk lahan yang terbakar kemarin, tepatnya di Desa Kodang dan Blongko, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, yang luasnya sekitar 75 hektare. "Kami masih menunggu musim hujan turun dengan maksimal, sekitar Desember-Januari untuk menanam bibit tersebut," katanya mengungkapkan. Langkah itu, kata dia, dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan bibit mati akibat kekurangan air. Selain medan yang sulit karena berbukit, juga air yang terbatas, sehingga mengandalkan alam. Menyinggung dengan kebakaran yang terjadi sejak Sabtu (31/10) di Kecamatan Ngetos tersebut, Arif mengungkapkan, saat ini api sudah mulai bisa dipadamkan. Namun, ia belum berani untuk meminta agar petugas meninggalkan lokasi tersebut, mengingat hingga saat ini bara api masih ada. Besar kemungkinan, jika angin kembali kencang ditambah dengan cuaca yang panas, api dapat kembali berpijar, yang menimbulkan kebakaran. Ia juga mengaku, hingga kini masih menghitung kerugian oleh KPH Kediri akibat aksi kebakaran tersebut. Hal yang sama juga masih dilakukan untuk mencari penyebab kebakaran itu. Pihaknya menduga, api berasal dari beberapa warga yang sengaja mencari madu dengan membawa api. Dimungkinkan, mereka lupa mematikan bara api yang biasa digunakan untuk mengusir lebah dari rumahnya, sehingga kebakaran hutan terjadi//AC//

Tidak ada komentar:

Posting Komentar